Ini Langkah-Langkah Model Pembelajaran Hybrid learning yang Guru Harus Perhatikan:

Langkah-langkah model pembelajaran hybrid learning menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Hal ini lantaran, tidak semua pengajar mengerti akan langkah-langkah yang harus dilakukan. Banyak yang belum secara benar mengerti hal ini. Pengajar hanya mengerti gambaran umum mengenai hybrid learning.

Untuk itu, di bawah ini akan dibahas mengenai apa saja langkah-langkah atau stepnya dalam melakukan pembelajaran hybrid learning ini. Hal ini dilakukan agar, pengajar dalam menjalankan pembelajaran ini tidak kehilangan arah dan tetap berpegang pada kurikulum yang hendak dicapai. Lantas, apa saja langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran hybrid ini? Step apa yang harus dilakukan oleh para pengajar? Untuk lebih lengkapnya, berikut ulasannya:

1. Menentukan Intensitas Setiap Metodenya

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh para pengajar yakni menentukan intensitas setiap metode yang hendak diberikan kepada siswanya. Artinya, pengajar dan pihak sekolah membuat ketentuan waktu dalam kedua metode yang ada di hybrid learning.

Sebagai contoh, untuk pembelajaran tatap muka dilakukan beberapa kali dalam seminggu serta materi apa saja yang akan diajarkan. Kemudian, untuk pembelajaran daring atau online juga begitu. Kapan waktu pelaksanaanya serta materi apa saja yang bakal dilakukan.

2. Upload Materi

Langkah berikutnya yakni pengajar  akan mengupload materi yang hendak dijarakan secara online di platform yang telah disepakati. Upload yang dilakukan yakni berupa materi ajar serta tugas-tugas yang diberkan pada siswa.

Jangan lupa, pastikan materi tersebut sesuai dengan kapasitas maksimal file yang harus diupload dan disesuaikan dengan platform yang telah disepakati. Hal ini dilakukan, agar siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu, sebelum benar-benar diterangkan oleh pengajar.

3. Pengajar Menginformasikan Materi yang Telah Diupload

Langkah-langkah model pembelajaran hybrid learning  berikutnya yakni pengajar harus menginformasikan bahwa materi serta tugas-tugasnya telah diupload pada platform yang telah disepakati keada para siswa-siswanya.

Degan begini, siswa pun mengetahui dan segera mempelajarinya untuk bahan ajar selanjutnya. Pemberitahuan ini dapat dilakukan secara langsung kepada siswa ataupun tidak secara langsung. Salah satunya yakni membentuk grub kelas di WhatApps untuk memberitahukan hal ini.

4. Mengecek Kehadiran Siswa

Setelah ketiga langkah di atas telah dilakukan, selanjutnya yakni pengajar tinggal melaksanakan pembelajaran baik secara online maupun langsung. Meskipun pembelajaran secara langsung, materi sebaiknya juga diberikan sebelum pembelajaran dimulai. Dengan begitu, siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu serta mempersiapkannya.

Kemudian, jangan lupa untuk mengecek kehadiran siswa pada kelas pemberian materi. Kehadiran siswa perlu dicek untuk mengetahui apakah siswa tersebut aktif atau tidak dalam setiap kelas yang diberikan. Mengecek kehadiran siswa ini juga perlu dilakukan meskipun pembelajarannya dilakukan via online.

5. Menjelaskan Materi

Langkah berikutnya yakni pengajar memberikan penjelasan materi. Materi ini yang dijelaskan dapat dilakukan secara langsung atau tatap muka serta melalui daring atau online. Tidak ada perbedaan antara kedua metode tersebut, dimana masing-masing model harus tetap dijelaskan materinya.

Jangan lupa untuk memaparkan juga tujuan dari materi tersebut kepada siswa. Biasanya, pemaparan tujuan ini diberikan di awal pertemuan sebelum mulai membahas materi. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat lebih terarah ketika hendak belajar.

6. Melakukan Evaluasi

Langkah terakhir yang tak kalah penting untuk dilakukan yakni melakukan evaluasi terhadap pembelajaran tersebut baik secara online maupun tatap muka. Hal ini dilakukan untuk mengukur dan mengetahui seberapa pahamkah siswa terhadap materi yang telah diberikan.

Evaluasi dapat dilakukan dengan memberikan tugas berupa materi yang baru saja diberikan. Cara lain evaluasi lain dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana terkait materi. Bisa juga dengan melakukan pertanyaan langsung ke siswa atau person to person kepada siswa.Nah, itulah langkah-langkah model pembelajaran hybrid learning yang sebaiknya dilakukan. Meski prosesnya terbilang cukup panjang, namun langkah tersebut patut diterapkan demi kebaikan siswa dan pengajar. Dengan disiplin menerapkan langkah-langkah tersebut, maka tujuan penerapan kurikulum pun dapat terlaksana dengan baik.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *